Kamis, 10 Oktober 2013

Sistem Pencernaan

RPP BIOLOGI SMP KELAS VIII (8)
Mendeskripsikan Sistem Pencernaan Pada Manusia Dan
Hubungannya Dengan Kesehatan



Mata Pelajaran            : IPA(Biologi)
Kelas/Semester            : VIII/1
Pertemuan Ke-            : 10-13
Alokasi Waktu            : 10 jam pelajaran
Standar Kompetensi   : 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia.
Alokasi     Waktu                    : 1.4 Mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia dan hubungannya   dengan kesehatan.
Indikator                     :
• Membedakan antara saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan sebagai penyusun sistem  pencernaan pada manusia.
• Mendeskripsikan jenis makanan berdasarkan kandungan zat yang ada di dalamnya.
• Menjelaskan fungsi makanan bagi manusia, termasuk pentingnya ASI bagi bayi.
• Membandingkan pencernaan mekanik dan kimiawi serta fungsinya bagi tubuh.
• Mendata contoh kelainan dan penyakit pada sistem pencernaan yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari serta upaya mengatasinya.

I. Tujuan Pembelajaran
Siswa mampu
A. Menjelaskan urutan proses pencernaan makanan dalam saluran pencernaan
     makanan;
B. Menjelaskan peranan enzim amilase, pepsin, tripsin, dan lipase pada proses
     pencernaan makanan secara kimiawi;
C. Menjelaskan fungsi karbohidrat, protein, dan lemak bagi tubuh;
D. Menjelaskan fungsi vitamin dan mineral bagi tubuh;
E. Menyebutkan tiga contoh penyakit yang terjadi pada sistem pencernaan.

II. Materi Pokok
• Fungsi makanan.
• Pencernaan makanan pada manusia.

III. Metode Pembelajaran
Metode yang digunakan adalah
A. praktik menguji makanan yang mengandung amilum, glukosa, protein,
dan lemak;
B. diskusi.






IV. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan Ke-10

A. Pendahuluan
Guru memberi apersepsi dengan pertanyaan, misalnya, ”Makanan apakah yang paling sering kalian konsumsi?”

B. Kegiatan Inti
1. Guru menunjukkan beberapa jenis makanan, kemudian meminta siswa untuk menggolongkannya dalam enam golongan makanan, yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air.
2. Siswa diminta menyebutkan fungsi karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air bagi tubuh manusia.
3. Siswa diminta membentuk kelompok, masing-masing kelompok terdiri atas empat siswa. Kemudian, siswa diminta melakukan Selidik 4.1 halaman 64.
4. Siswa diminta menguji bahan makanan yang mengandung protein, Selidik 4.2 halaman 66.
5. Siswa diminta membedakan antara lemak nabati dan lemak hewani.
6. Siswa diminta membandingkan kandungan energi pada jenis-jenis makanan.
7. Siswa diminta berdiskusi tentang peran vitamin dan mineral bagi tubuh. Interaksi halaman 70.
8. Siswa diminta menyebutkan vitamin yang larut dalam lemak dan larut dalam air.
9. Siswa diminta membuat daftar makanan sehat dan makanan seimbang. Proyek Sains halaman 70.

C. Penutup
Guru mengarahkan siswa untuk merangkum tentang jenis-jenis makanan yang diperlukan oleh tubuh.

Pertemuan Ke-11

A. Pendahuluan
Guru memberi apersepsi dengan pertanyaan, ”Organ apa sajakah yang menyusun sistem pencernaan manusia?”

B. Kegiatan Inti
1. Guru menunjukkan charta sistem pencernaan makanan pada manusia. Selanjutnya, siswa diminta mengurutkan organ-organ penyusun sistem pencernaan makanan diawali dengan mulut hingga anus.
2. Siswa diminta membentuk kelompok, masing-masing kelompok terdiri atas empat siswa. Kemudian, siswa diminta melakukan Selidik 4.3 halaman 76.
3. Siswa diminta menjelaskan struktur jaringan dan organ penyusun sistem pencernaan makanan.
4. Siswa diminta berdiskusi tentang fungsi jonjot pada usus halus. Interaksi halaman 80.
5. Siswa diminta menjelaskan perbedaan antara pencernaan secara mekanik dan kimiawi.
6. Siswa diminta menjelaskan perbedaan struktur duodenum, jejunum, dan ileum.
7. Siswa diminta mencari informasi tentang fungsi umbai cacing.
8. Siswa diminta menyebutkan bakteri yang terdapat pada usus besar manusia.

C. Penutup
Guru mengarahkan siswa untuk merangkum tentang organ pada sistem pencernaan makanan pada manusia.

Pertemuan Ke-12
A. Pendahuluan
Guru menyampaikan apersepsi dengan memberikan pertanyaan kepada siswa, misalnya, ”Apakah fungsi asam lambung bagi pencernaan makanan?”
B. Kegiatan Inti
1. Siswa diminta menyebutkan macam kelenjar yang berperan dalam pencernaan makanan.
2. Siswa diminta menguraikan fungsi masing-masing kelenjar tersebut.
3. Siswa diminta menjelaskan peran hati dalam pencernaan manusia.
C. Penutup
Guru mengarahkan siswa untuk merangkum macam dan fungsi kelenjar pencernaan.

Pertemuan Ke-13

A. Pendahuluan
Guru menyampaikan apersepsi dengan memberikan pertanyaan kepada siswa, misalnya, ”Apakah yang dimaksud dengan penyakit tukak lambung?”
B. Kegiatan Inti
1. Siswa diminta menyebutkan macam penyakit yang berhubungan dengan sistem pencernaan makanan pada manusia.
2. Siswa diminta menyebutkan cara mencegah dan mengobati penyakit yang berhubungan dengan sistem pencernaan makanan pada manusia.

C. Penutup
Guru mengarahkan siswa untuk merangkum macam penyakit sistem pencernaan makanan manusia.

V. Sumber/Bahan Pembelajaran
Sumber/bahan pembelajaran berupa
A. buku Konsep dan Penerapan Sains Biologi 2, Tiga Serangkai, halaman 61–86;
B. lingkungan sekitar sekolah.

VI. Penilaian
Penilaian meliputi tes tertulis dan kinerja.
A. Tes Tertulis
1. Mengapa zat makanan yang berupa karbohidrat sering disebut sebagai
makanan penghasil sumber energi?
2. Bahan makanan apakah yang banyak mengandung karbohidrat?
3. Mengapa lemak nabati lebih dianjurkan untuk dimakan daripada lemak hewani?
4. Warna apakah yang akan terbentuk pada larutan bahan makanan sumber protein saat padanya ditambahkan larutan Biuret?
5. Apakah fungsi yodium bagi tubuh manusia?
6. Penyakit apakah yang akan terjadi apabila kalian kekurangan vitamin C?
7. Apakah yang dimaksud sangat makanan sehat dan makanan seimbang?
8. Mengapa ASI dangat penting bagi pertumbuhan bayi?
9. Jelaskan cara untuk menguji ada tidaknya glukosa pada suatu bahan makanan.
10. Jelaskan perbedaan antara pencernaan makanan secara kimiawi dan secara mekanik.
11. Sebutkan tiga macam kelenjar pencernaan pada manusia.
12. Gigi apakah yang diperlukan untuk mengoyak daging?
13. Gambarkan secara sederhana struktur gigi manusia.
14. Organ tubuh apakah yang menghubungkan mulut dengan lambung?
15. Apa fungsi renin bagi lambung?
16. Mengapa dinding usus halus berjonjot?
17. Apakah yang diserap oleh pembuluh kil dalam usus manusia?
18. Bakteri apakah yang terdapat pada usus besar?
19. Berupa apakah sisa makanan yang dikeluarkan oleh anus?
10. Sebutkan dua contoh penyakit dalam sistem pencernaan makanan pada manusia.
B. Penilaian Kinerja
Penilaian ini dilakukan dengan mengamati seluruh kegiatan siswa satu per satu. Hasilnya dicatat untuk dimasukkan dalam tabel penilaian.





Selasa, 08 Oktober 2013

Macam - Macam Gerak

Macam-Macam Tulang

Jika kita amati dengan teliti, tulang tidaklah padat benar. Di bagian tengah tulang ada rongga yang berisi sumsum. Pada tulang yang ukurannya besar, misalnya tulang kaki sapi atau tulang kaki kambing, kita dapat mengamati hal ini dengan sangat jelas. Apakah tulang pada tubuh kita ini tumbuh atau hidup? Tentu saja tulang-tulang yang ada pada tubuh kita tersebut tumbuh. Saat kita kecil, tulang-tulang kita berukuran kecil. Namun, sekarang setelah usia mencapai remaja, tulang-tulang bertambah panjang dan besar. Selain itu, tubuh juga bertambah besar. Bagaimanakah tulang tumbuh? Tulang dapat tumbuh dan memanjang, karena di bagian ujung-ujung tulang terjadi pembentukan sel-sel tulang baru. Pada saat yang bersamaan tulang juga tumbuh melebar dan menebal. Dengan demikian tulang tumbuh memanjang dan melebar secara bersamaan. Pada saat terjadi proses pertumbuhan tulang, di bagian tengah tulang terjadi penghancuran sel-sel tulang sehingga terbentuklah rongga yang selanjutnya diisi dengan sumsum tulang atau disebut juga sumsum kuning.
Tulang pada manusia dibedakan berdasarkan jenis dan bentuknya.

1.    Jenis-Jenis Tulang
Secara umum tulang dibedakan menjadi tulang keras dan tulang rawan atau disebut juga kartilago. Kedua jenis tulang itu berbeda dalam hal bahan penyusunnya. Tulang keras tersusun atas campuran antara kalsium dan kolagen, sedangkan tulang rawan tersusun dari sel - sel tulang rawan yang sifatnya kenyal dan lentur. Contoh tulang keras, yaitu tulang tengkorak, tulang tangan, dan tulang kaki. Contoh tulang rawan adalah tulang hidung dan tulang telinga. Cobalah kita renungkan apa yang terjadi seandainya kaki kita tersusun dari tulang rawan sedangkan telinga kita tersusun dari tulang keras.




Gambar Tulang



2. Bentuk Tulang
Tulang-tulang yang menyusun tubuh kita sangat banyak jumlahnya. Berdasarkan bentuknya, tulang penyusun tubuh kita dapat dibedakan menjadi empat jenis, yaitu tulang pipa, tulang pendek, tulang pipih, dan tulang tidak beraturan.

a. Tulang Pipa

Tulang ini memiliki bentuk sesuai namanya, berbentuk pipa. Tulang ini memiliki bentuk memanjang dan tengahnya berlubang. Contohnya adalah tulang paha, tulang betis, dan tulang lengan.

b. Tulang Pendek

Tulang pendek memiliki bentuk sesuai dengan namanya berbentuk pendek. Tulang ini bersifat ringan dan kuat. Meskipun tulang ini pendek, tulang ini mampu menahan beban yang cukup berat. Contohnya adalah tulang pergelangan tangan, telapak tangan, dan telapak kaki.

c. Tulang Pipih

Tulang ini memiliki bentuk pipih seperti pelat. Contoh dari tulang pipih adalah tulang penyusun tengkorak, tulang rusuk, dan tulang dada.

d. Tulang tidak Beraturan

Tulang jenis ini merupakan gabungan dari berbagai bentuk tulang. Contohnya adalah tulang wajah dan tulang yang terdapat pada ruas-ruas tulang belakang.

Dapatkah kamu menunjukkan mana tulang pipa, tulang pendek, tulang pipih, dan tulang tidak beraturan pada tubuh kita? Apabila di sekolahmu terdapat model rangka manusia, kamu dapat mencoba menemukan bentuk-bentuk tulang tersebut.

Tahapan Perkembangan Manusia

Tahapan Perkembangan Manusia

Seiring waktu, pertumbuhan bukan hanya terjadi untuk ukuran tubuh saja yang menjadi lebih besar namun hal-hal lain juga menjadi semakin matang. Tidak seperti pada makhluk hidup lainnya, pada manusia perkembangan bukan hanya menyangkut masalah kemampuan berkembang biak namun juga banyak aspek lainnya, misalnya kemampuan berpikir dan kemampuan emosional. Dapatkah kita menemukan perubahan apa sajakah yang terjadi dari bayi hingga dewasa?

Perkembangan pada manusia terjadi melalui suatu proses. Proses pembentukan manusia diawali dengan proses pembuahan. Yaitu pertemuan antara sel telur yang berasal dari perempuan (ibu) dengan sel sperma yang berasal dari pria (ayah).

Inti sel sperma akan melebur dengan inti sel telur dan terbentuk sebuah sel baru yang disebut zigot. Zigot ini akan membelah diri menjadi 2 sel, 4 sel, 8 sel, 16 sel, 32 sel, dan seterusnya. Zigot yang telah membelah menjadi banyak sel tadi akan berkembang menjadi embrio, kemudian menjadi janin dalam rahim ibu. Lamanya waktu janin tumbuh dan berkambang di dalam rahim ibu, dari mulai proses pembuahan hingga kelahiran adalah kurang lebih 9 bulan.

 Perkembangan janin selama di dalam rahim dibagi dalam tiga tahapan. Lamanya waktu pada setiap tahapan adalah tiga bulan.

1. Trimester Pertama
Tiga bulan pertama embrio berkembang menjadi janin yang panjangnya kurang lebih 5,5 cm. Janin sudah berbentuk seperti manusia walaupun ukuran kepalanya sangat besar. Di akhir tiga bulan pertama ini janin juga sudah mulai dapat menggerakkan tangan dan kakinya.

2. Trimester Kedua
Pada tiga bulan kedua, janin sudah semakin berkembang dan panjangnya sudah mencapai kurang lebih 19 cm. Tangan dan kakinya telah berkembang, muka tumbuh memanjang. Pada tiga bulan kedua ini detak jantung janin juga sudah mulai bisa dideteksi. Gerakan janin juga mulai aktif.

3. Trimester Ketiga
Di tiga bulan ketiga terjadi pertumbuhan ukuran janin sangat cepat. Ukuran tubuh sudah proporsional seperti bayi. Karena ukuran tubuhnya semakin besar, janin tidakterlalu leluasa bergerak di dalam rahim. Menjelang kelahiran bayi pada umumnya sudah mencapai panjang sekitar 50 cm. Berikutnya janin akan lahir ke dunia dan disebutlah dengan sebutan bayi.

       

Pernahkah kita memerhatikan seorang bayi? Pada saat dilahirkan, seorang bayi sesungguhnya telah memiliki organ dan sistem organ sebagaimana orang dewasa, namun organ - organ tersebut belum matang. Misalnya, bayi mempunyai kaki namun belum bisa berjalan dan mempunyai tangan namun belum dapat memegang dengan baik.

Seiring dengan bertambahnya usia, organ-organ pada bayi juga akan berkembang. Pada usia 1 atau 2 tahun, bayi akan mulai belajar berjalan dan mengendalikan fungsi anggota tubuh lainnya seperti tangan, kepala, mulut.Organ - organ tersebut akan semakin matang pada saat usia anak - anak. Pada saat usia masuk sekolah (sekitar usia 5 tahun), perkembangan organ anak biasanya sudah cukup matang, kecuali organ reproduksi. Organ-organ reproduksi mencapai kematangannya pada usia remaja atau masa pubertas. Masa pubertas bisanya dimulai saat berusia 8 hingga 10 tahun dan berakhir lebih kurang di usia 15 hingga 16 tahun. Pada masa inilah kamu berada sekarang.



    Perubahan fisik yang terjadi merupakan tanda kematangan organ-organ reproduksi. Pada umumnya, organ reproduksi anak perempuan lebih cepat matang dibandingkan organ reproduksi anak laki-laki. Beberapa tanda matangnya organ reproduksi pada anak perempuan adalah tumbuhnya rambut di daerah kemaluan, membesarnya buah dada, dan terjadi menstruasi. Adapun pada anak lakilaki, tampak dari membesarnya jakun (sehingga suara menjadi besar), tumbuhnya rambut di wajah, otot-otot membesar, dan mimpi yang diiringi dengan keluarnya sperma (mimpi basah). Sebab, semua orang akan mengalami hal-hal tersebut.

Penyebab munculnya pubertas adalah karena kerja hormon estrogen yang dihasilkan ovarium (pada perempuan) dan testosteron yang dihasilkan testis (pada anak laki-laki). Akibatnya, organ-organ reproduksi berfungsi dan tubuhmu mengalami perubahan.

Salah satu ciri pubertas pada anak perempuan adalah menstruasi. Apakah menstruasi itu? Mengapa pada perempuan terjadi menstruasi? Menstruasi adalah proses meluruhnya sel telur yang tidak dibuahi bersama dengan penebalan dinding rahim. Organ reproduksi perempuan terdiri dari organ penghasil sel telur (ovarium) yang jumlahnya ada sepasang, saluran sel telur (tuba Fallopi), tempat pertumbuhan bayi (rahim), dan saluran keluarnya bayi (vagina). Pada perempuan yang telah mengalami pematangan organ reproduksi, ovarium akan secara bergantian mengeluarkan sel telur.

Pengeluaran sel telur pada umumnya terjadi sekitar empat minggu (28 hari) sekali. Misalnya, jika hari ini ovarium kiri yang mengeluarkan sel telur, empat minggu kemudian giliran ovarium sebelah kanan yang mengeluarkan sel telur.

Sebelum ovarium mengeluarkan sel telur, rahim yang merupakan tempat pertumbuhan bayi sesungguhnya telah bersiap-siap untuk menerima calon bayi yang akan datang. Persiapan yang dilakukan rahim berupa adanya penebalan dinding rahim. Jika ada calon bayi yang datang calon bayi tersebut terjamin makanan dan kebutuhan lainnya.

Pada dinding rahim tersebut, akan banyak pembuluh darah yang dipersiapkan untuk mengangkut bahan-bahan keperluan calon bayi, seperti bahan-bahan makanan untuk bayi. Jika tidak terjadi pembuahan, maka tidak akan terbentuk embrio dan pengeluaran hormon untuk mempertahankan ketebalan dinding rahim.

Oleh sebab itu, jika tidak terjadi pembuahan, sel - sel dinding rahim akan menciut, lalu mati dan akhirnya meluruh. Peluruhan dinding rahim ini akan keluar bersama darah, lendir, dan cairan yang berasal dari dinding rahim tersebut. Proses ini dikenal dengan menstruasi. Pendarahan menstruasi berlangsung 1 sampai 8 hari. Jika kamu seorang perempuan, janganlah panik jika mengalami menstruasi. Bahkan harus bersyukur karena dengan menstruasi berarti tubuhmu sehat dan organ reproduksimu berfungsi normal.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, setiap satu bulan sekali, salah satu ovarium mengeluarkan sel telur. Rahim juga mengalami penebalan dinding setiap bulannya. Artinya, setiap bulan akan terjadi menstruasi. Apakah perempuan yang hamil mengalami menstruasi? Tentu tidak. Jika terjadi pembuahan, artinya terjadi kehamilan, maka tidak akan terjadi menstruasi. Sebab rahim akan berfungsi menjaga calon bayi dan tidak akan mengalami peluruhan dinding rahim.

Setelah melewati masa remaja, kamu akan memasuki masa dewasa sebagai tahapan selanjutnya dari perkembangan manusia. Pada masa ini pertumbuhan tubuhmu mencapai ukuran maksimal. Tinggi badanmu akan terhenti pada usia sekitar dua puluh tahunan. Selama masa dewasa, pemahaman emosional akan terus berkembang, berpotensi untuk terus belajar, mengembangkan diri dalam hal keterampilan, dan aktualisasi diri, bekerja, membina hubungan sosial, dan terus berprestasi.

Segala potensi pada masa dewasa akan mengalami kemunduran ketika memasuki masa tua. Ini terjadi pada usia sekitar 60 – 65 tahun. Apakah kamu memiliki kakek atau nenek? Perhatikanlah perubahan fisik yang terjadi pada mereka?

Tubuh semakin renta, wajah dan tangan mulai keriput, kesehatan menurun, kecerdasan menurun, bahkan pada usia lanjut orang mudah lupa dan membutuhkan banyak istirahat, sehingga lebih banyak menghabiskan waktunya untuk beristirahat. Pada masa ini aktivitasnya menurun dan mulai sulit melakukan kegiatan sehari-hari, seperti berjalan dan lain-lain.

Pertumbuhan dan Perkembangan

Pertumbuhan dan Perkembangan

Pada hewan dan tumbuhan, pertumbuhan ditandai dengan pertambahan tinggi atau besar. Jadi, dapat dikatakan bahwa pertumbuhan merupakan proses bertambahnya ukuran makhluk hidup yang sifatnya tidak dapat kembali lagi. Contohnya tubuh kita bertambah tinggi sejak sd hingga sekarang.
Bagaimana makhluk hidup dapat tumbuh? Pada makhluk hidup yang hanya terdiri atas satu sel, pertumbuhan ditunjukkan oleh bertambah besarnya sel tersebut. Pada makhluk hidup yang tersusun oleh banyak sel, pertumbuhan disebabkan oleh pertambahan jumlah dan ukuran sel-sel penyusun makhluk hidup tersebut. Penambahan tinggi tumbuhan, penambahan besar diameter tumbuhan, dan penambahan tinggi suatu hewan merupakan bukti-bukti bahwa tumbuhan atau hewan tersebut tumbuh. Dapatkah kamu menunjukkan bukti-bukti lain bahwa suatu makhluk hidup tumbuh?
Apa yang diperlukan agar makhluk hidup tumbuh? Untuk pembentukan dan pembesaran sel-selnya, mahluk hidup harus mendapatkan bahan-bahan yang diperlukan. Pada hewan dan manusia, bahan-bahan tersebut diperoleh dengan cara makan. Pada tumbuhan bahan-bahan tersebut didapat melalui fotosintesis dan pengambilan unsurunsur mineral dari tanah.
pupuk sangat dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhannya. Zat - zat yang dikandung pupuk digunakan bagi pembentuk sel-sel baru dan kelancaran metabolisme tanaman. Tumbuhan memerlukan sejumlah mineral. Tanaman yang tidak diberi pupuk akan kekurangan mineral sehingga pertumbuhannya terganggu ataupun agak terhambat.
Makhluk hidup tidak hanya tumbuh, makhluk hidup juga mengalami perkembangan. Jika kita menanam biji tanaman, biji tersebut akan menjadi kecambah. Selanjutnya bukan pertambahan ukuran kecambah saja yang terjadi, namun juga perkembangan ke arah bentuk dewasa tanaman tersebut. Misalnya, biji yang kamu tanam adalah biji kacang merah, maka setelah berkecambah, yang terjadi bukan hanya pertambahan ukuran kecambah kacang merah saja. Seiring dengan waktu, kecambah akan tumbuh membesar membentuk akar, daun, cabang, dan menghasilkan bunga. Perhatikan Gambar 1.2 berikut.
 

Gambar 1.2 Pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada tanaman kacang merah. Perhatikan, tanaman tersebut mengalami perubahan yang tampak jelas.   
Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan, perkembangan merupakan proses perubahan makhluk hidup dengan pembentukan organ-organ yang mengarah pada kedewasaan. Pada beberapa makhluk hidup, terutama makhluk hidup yang mengalami metamorfosis (proses perubahan bentuk selama pertumbuhan mahluk hidup hingga mencapai bentuk dewasa) perkembangan yang terjadi dapat diamati dengan cukup jelas. Misalnya, pada kupu-kupu. Perhatikan Gambar 1.3 yang memperlihatkan proses perkembangan pada kupu-kupu.


       
Gambar 1.3 Perkembangan yang terlihat jelas pada kupu-kupu. Dimulai dari telur – larva – pupa – kupu-kupu muda – kupu-kupu dewasa.   
Pada kupu-kupu terlihat jelas adanya tahapan-tahapan perkembangan. Kupu-kupu awalnya berasal dari telur, lalu menetas menjadi ulat (larva). Ulat berubah menjadi kepompong (pupa), kemudian berubah menjadi kupu-kupu. Setiap tahapan perkembangan dapat diamati dengan cukup jelas. Tahapan perkembangan yang cukup jelas juga dapat diamati pada perkembangan katak (Gambar 1.4).

       
Gambar 1.4 Pada katak ini terlihat jelas pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi.   

“Metamorfosis adalah serangkain perubahan bentuk selama pertumbuhan dari bentuk muda menjadi bentuk dewasa”

 Pada tahapan perkembangan katak, tidak dapat dikatakan bahwa seekor berudu yang besar berarti sudah dewasa atau sebaliknya, katak yang kecil berarti belum dewasa. Karena, sebesar apapun berudu katak, menunjukkan bahwa dia masih lebih muda dibandingkan seekor katak yang ukurannya kecil sekalipun. Seekor berudu yang besar tidak akan dapat bereproduksi karena organ-organ kelaminnya belum matang, sedangkan katak yang berukuran kecil mungkin dapat bisa bereproduksi sebab organ kelaminnya sudah lebih matang.
Salah satu ciri makhluk hidup yang telah mencapai tahap akhir perkembangannya adalah kematangan organ-organ reproduksi. Kematangan organ reproduksi pada hewan tidak terlalu mencolok, namun pada tumbuhan kematangan organ reproduksi dapat dengan mudah diamati. Munculnya bunga pada tumbuhan merupakan tanda yang amat jelas bahwa perkembangan tumbuhan tersebut telah matang. Dengan matangnya organ-organ reproduksi, makhluk hidup dapat bereproduksi untuk menghasilkan keturunan baru.
Mengapa makhluk hidup bereproduksi? Reproduksi merupakan salah satu usaha makhluk hidup untuk mempertahankan kelestarian jenisnya. Makhluk hidup yang tidak mampu bereproduksi tidak akan mempunyai keturunan sehingga jika makhluk hidup tersebut mati maka tidak akan ada lagi yang menggantikannya. Sebaliknya makhluk hidup yang mampu bereproduksi dan menghasilkan keturunan yang banyak akan lebih berpeluang untuk tetap lestari di bumi.
Tahukah kita beberapa binatang yang telah atau hampir punah? Harimau jawa, badak jawa, gajah sumatra, orang utan, dan banteng adalah beberapa contoh binatang langka yang perlu dilindungi. Binatang-binantang tersebut memiliki masa tumbuhan dan perkembangan yang lama (beberapa tahun). Dari sejak binatang tersebut dilahirkan sampai binatang tersebut dewasa dan mampu berkembang biak memerlukan waktu yang lama. Selain itu, jumlah keturunan yang dihasilkan oleh binatang-binatang tersebut juga sedikit. Akibatnya, apabila ada jenis binatang tersebut yang mati akan sulit tergantikan sebab diperlukan waktu yang lama untuk melahirkan anak.
Cobalah kita bandingkan dengan nyamuk. Masa pertumbuhan dan perkembangan nyamuk sangat singkat (hanya beberapa hari). Dari sejak telur hingga menjadi nyamuk dewasa yang bisa menghasilkan keturunan yang sangat banyak jumlahnya. Oleh karena itu, sekalipun hampir setiap hari banyak nyamuk yang mati terbunuh, namun nyamuk tidak punah.
Jelaslah kini bahwa pertumbuhan dan perkembangan sangat mempengaruhi kelestarian suatu makhluk hidup. Semakin pendek masa pertumbuhan dan perkembangan suatu makhluk hidup serta semakin banyak jumlah keturunan yang dihasilkannya, makhluk hidup tersebut akan semakin bisa mempertahankan kelangsungan keturunannya. Sebaliknya, semakin lama masa pertumbuhan dan perkembangan serta semakin sedikit jumlah keturunan yang dihasilkan suatu mahkluk hidup, maka semakin sulit makhluk hidup tersebut mempertahankan kelestariannya.

Sistem Gerak

Sistem Gerak

Pernahkah kita menyadari, bagaimana tubuh kita dapat memiliki bentuk seperti ini? Tubuh dapat memiliki bentuk karena memiliki sistem gerak. Sistem gerak tersebut terdiri atas :
1. Tulang
2. Sendi
3. Otot.
Ketiganya bekerja sama membentuk sistem gerak. Sistem gerak inilah yang memberi bentuk tubuh, sebagai alat gerak, jalan, dan berlari serta melakukan berbagai aktivitas lainnya.Tulang, otot, dan sendi, ketiganya bersatu membentuk satu kesatuan dan memiliki fungsi yang berbeda-beda. Tulang merupakan alat gerak pasif. Tulang tidak dapat digerakan jika tidak terdapat otot. Otot dikatakan sebagai alat gerak aktif. Otot inilah yang menggerakan rangka. Dalam kehidupan sehari-hari, otot inilah yang disebut dengan daging.
Adapun sendi merupakan penghubung antartulang dalam tubuh.Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah bergerak. Secara umum gerak dapat diartikan berpindah tempat atau perubahan posisi sebagian atau seluruh bagian dari tubuh makhluk hidup. Makhluk hidup akan bergerak bila aka impuls atau rangsangan yang mengenai sebagian atau  seluruh bagian tubuhnya.  Pada hewan dan manusia dapat mewakili pengertian gerak secara umum dan dapat dilihat dengan kasat mata/secara nyata. Gerak pada manusia dan hewan menggunakan alat gerak yang tersusun dalam sistem gerak.
Sedangkan untuk tumbuhan, gerak yang dilakukan tidak akan terlihat oleh kasat mata karena terjadi di dalam suatu organ atau sel tumbuhan. Dengan demikian tidak dapat disamakan arti gerak pada seluruh makhluk hidup. Gerak pada tumbuhan juga melibatkan alat gerak, tetapi alat gerak yang digunakan tergantung dari impuls atau rangsangan yang mengenai sel/jaringan/organ tumbuhan tersebut.



Alat Gerak

Alat-alat gerak yang digunakan pada manusia dan hewan ada 2 macam yaitu alat gerak pasif berupa tulang dan alat gerak aktif berupa otot. Kedua alat gerak ini akan bekerja sama dalam melakukan pergerakan sehingga membentuk suatu sistem yang disebut sistem gerak.
Tulang disebut alat gerak pasif karena tulang tidak dapat melakukan pergerakkannya sendiri. Tanpa adanya alat gerak aktif yang menempel pada tulang, maka tulang-tulang pada manusia dan hewan akan diam dan tidak dapat membentuk alat pergerakan yang sesungguhnya. Walaupun merupakan alat gerak pasif tetapi tulang mempunyai peranan yang besar dalam sistem gerak manusia dan hewan.
Otot disebut alat gerak aktif karena otot memiliki senyawa kimia yaitu protein aktin dan myosin yang bergabung menjadi satu membentuk aktomiosin. Dengan aktomiosin inilah otot dapat bergerak. Sehingga pada saat otot menempel pada tulang dan bergerak dengan otomatis tulang juga akan bergerak.
Dengan memiliki aktomiosin ini maka otot mempunyai sifat yang lentur/fleksibel dan mempunyai kemampuan untuk memendekkan serabut ototnya (pada saat kontraksi) dan memanjangkan serabut ototnya (pada saat relaksasi/kembali pada posisi semula).

Organ-Organ Pencernaan

Organ-Organ Pencernaan

Sistem pencernaan pada manusia terdiri atas beberapa organ. Organ tersebut mencerna makanan melalui proses mekanik maupun kimiawi. Berikut penjelasan organ-organ pencernaan pada manusia.

1.Mulut

Mulut merupakan organ pencernaan yang pertama bertugas dalam proses pencernaan makanan. Fungsi utama mulut adalah untuk menghancurkan makanan sehingga ukurannya cukup kecil untuk dapat ditelan ke dalam perut. Mulut dapat menghaluskan makanan karena di dalam mulut terdapat gigi dan lidah. Gigi berfungsi menghancurkan makanan. Adapun fungsi lidah adalah membolak-balikan makanan sehingga semua makanan dihancurkan secara merata. Selain itu, lidah berfungsi membantu menelan makanan. Gigi dan lidah termasuk alat pencernaan secara mekanis.
Selain mencerna makanan secara mekanis, di mulut juga terjadi pencernaan secara kimiawi. Pencernaan secara kimiawi dimungkinkan karena kelenjar air liur menghasilkan ludah yang mengandung air, lendir, dan enzim ptialin. Air dan lendir berguna untuk melumasi rongga mulut dan membantu proses menelan. Adapun enzim ptialin mengubah amilum menjadi karbohidrat yang lebih sederhana, yaitu maltosa. Cobalah kunyah nasi putih dalam waktu yang cukup lama. Bagaimanakah rasa nasi tadi? Setelah dikunyah di mulut beberapa lama, nasi terasa agak manis.  Hal tersebut dapat terjadi karena sebagian amilum pada nasi terurai menjadi maltosa yang rasanya agak manis. Oleh karena itu, nasi terasa sedikit manis setelah dikunyah agak lama.
Dalam mulut selain terdapat gigi juga terdapat lidah. Lidah merupakan indra pengecap yang kita miliki. Karena lidahlah kamu dapat merasakan nikmatnya makanan. Walaupun rasa sesungguhnya hanya dirasakan selama makanan ada di mulut, namun rasa akan meningkatkan selera makan.



2. Kerongkongan
Setelah dikunyah di mulut, makanan ditelan agar masuk ke lambung melalui suatu saluran yang disebut kerongkongan.  Kerongkongan atau esofagus berfungsi menyalurkan makanan dari mulut ke lambung. Di dalam leher terdapat dua saluran, yaitu kerongkongan (letaknya di belakang) dan tenggorokan atau trakea (letaknya di depan). Kerongkongan merupakan saluran pencernaan Yang menghubungkan antara mulut dengan lambung. Tenggorokan merupakan saluran pernapasan yang menghubungkan antara rongga mulut dengan paru-paru. Oleh karena itu, di bagian dalam mulut terdapat persimpangan dua saluran yang dijaga oleh sebuah klep yang disebut epiglotis. Pada waktu bernapas, klep tersebut membuka sehingga udara dapat masuk ke tenggorokan. Sewaktu menelan makanan, klep tersebut akan menutup tenggorokan sehingga makanan tidak masuk ke tenggorokan. Jadi, klep tersebut berfungsi menjaga kerja antara kerongkongan dan tenggorokan agar proses pencernaan dan pernapasan dapat berjalan dengan lancar.Pada saat melewati kerongkongan, makanan didorong masuk ke lambung oleh adanya gerak peristaltik otot-otot kerongkongan. Hal ini dikarenakan dinding kerongkongan tersusun atas otot polos yang melingkar dan memanjang serta berkontraksi secara bergantian. Akibatnya, makanan berangsur-angsur terdorong masuk ke lambung. Di kerongkongan makanan hanya lewat saja dan tidak mengalami pencernaan.

3.Lambung
Lambung merupakan alat pencernaan yang berbentuk kantung. Dinding lambung tersusun dari otot-otot yang memanjang, melingkar, dan menyerong. Hal ini memungkinkan makanan yang masuk ke dalam lambung dibolak-balik dan diremas lagi sehingga menjadi lebih halus. Makanan yang dikunyah di mulut belumlah cukup halus. Oleh karena itu, perlu dihaluskan lagi di lambung. Agar lambung  tidak bekerja terlalu berat, sebaiknya mengunyah makanan sampai halus benar sebelum menelannya. Selain mencerna makanan secara mekanis, lambung juga mencerna makanan secara kimiawi. Lambung menghasilkan suatu cairan yang mengandung air, lendir, asam lambung (HCl), serta enzim renin dan pepsinogen.
Karena sifatnya yang asam, cairan lambung dapat membunuh kuman yang masuk bersama makanan. Sementara itu, enzim renin akan menggumpalkan protein susu yang ada dalam air susu sehingga dapat dicerna lebih lanjut. Pepsinogen akan diaktifkan oleh HCl menjadi pepsin yang berfungsi memecah protein menjadi pepton.










4. Usus Halus
Setelah dicerna di lambung makanan akan masuk ke usus halus. Usus halus terdiri atas tiga bagian, yaitu usus dua belas jari (duodenum), usus kosong (jejunum), dan usus penyerapan (ileum).

Usus dua belas jari dan usus kosong berperan penting dalam pencernaan makanan secara kimiawi. Di usus dua belas jari ini kantong empedu dan pankreas mengeluarkan cairan pencernaannya. Empedu yang dihasilkan oleh kantong empedu akan berperan dalam pencernaan lemak dengan cara mengemulsikan lemak sehingga dapat dicerna lebih lanjut.
Cairan pankreas mengandung enzim-enzim pencernaan penting, yaitu tripsinogen, amilase, dan lipase. Tripsinogen diaktifkan oleh enterokinase menjadi tripsin yang berfungsi mencerna protein menjadi asam amino. Amilase akan mencerna amilum menjadi glukosa, sedangkan lipase mencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Selain enzim-enzim tersebut usus halus juga menghasilkan enzim-enzim lain yang membantu pencernaan makanan, seperti peptidase dan maltase. Secara sederhana proses pencernaan secara kimiawi yang terjadi di usus halus dapat diringkas sebagai berikut.
 







Pencernaan makanan berakhir di ileum. Di sini makanan yang telah dicerna akan diserap dinding ileum. Glukosa, asam amino, mineral, dan vitamin akan diserap melalui pembuluh darah dinding ileum. Adapun asam lemak dan gliserol akan diserap melalui pembuluh getah bening. Pembuluh getah bening ini pada akhirnya akan bermuara pada pembuluh darah sehingga sari-sari makanan dapat diedarkan ke seluruh tubuh.




5. Usus Besar
Zat-zat yang tidak diserap usus halus selanjutnya akan masuk ke usus besar atau kolon. Di usus besar ini terjadi penyerapan air dan pembusukan sisa-sisa makanan oleh bakteri pembusuk. Pembusukan dilakukan oleh bakteri yang hidup di usus. Akhirnya sisa makanan akan dikeluarkan dalam bentuk kotoran (feces) melalui anus.
Pada usus besar terdapat bagian yang disebut usus buntu. Pada manusia, fungsi usus buntu tidak jelas. Pada hewan-hewan pemakan tumbuhan, seperti kelinci dan marmot, usus buntu membantu mencerna selulosa.